Sabtu, 12 Mei 2012


Tanda – tanda pasangan kamu sudah tak lagi sayang dan tak lagi mencintai mu..
  1. Jika anda terbiasa SMS tiap hari, anda akan mendapatkan tingkat SMS-an yang semakin berkurang perHarinya.
  2. Ketika anda sms, pacar kamu tidak segera membalas seperti biasanya.
  3. Ketika anda menelpon Dia, respon pacarmu terlalu datar. Nada bicara yang tidak antusias dan hanya cukup dengan kata-kata “ya…ya…ya”
  4. Kadang kala, pacar kamu ketika di telepon, terburu-buru untuk menyelesaikan percakapan dengan alasan mau mencari makan, mau keluar, mau tidur dan lain sebagainya.
  5. Ketika anda mengirim sms dan anda sertai dengan panggilan sayang/cinta/honey. Pacarmu tidak merespon balik.
  6. Ketika anda mengirim sms, alasan yang sering digunakan adalah tidak ada pulsa dan itu hampir terjadi setiap kali anda sms.
  7. Dia lebih sering bercerita tentang seseorang/orang lain daripada mengurusi hubungan anda dengan dia.
  8. Ketika anda memberikan comment di Facebook-nya dia, dia sering tidak membalasnya dan sekalipun tidak.
  9. Seringkali ketika anda mengajak chat, dia lebih cepat sign out ketika anda online dengan alasan apapun, seperti : disuruh mama atau ingin cepat pulang karena hari sudah malam (jika di warnet).
  10. Kata-kata pacar kamu ketika chat atau memberi komentar statusmu di FB sangat tidak hormat dan cenderung kasar.
  11. Jika anda kencan dengannya, suasana kencan sudah sangat berubah dari sebelumnya. Tidak ada kesan yang romantis.
  12. Jika anda kencan dengannya, dia terlihat sibuk dengan hp-nya sendiri dan ketika anda tanya, dia masih banyak berfikir untuk mencari alasan.
  13. Ketika anda berkencan, tiba-tiba dari HP pacar ada panggilan masuk, dan dia dengan sigap me-reject panggilan tersebut dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal.
  14. Dia lebih memilih keluar jalan dengan temannya daripada jalan dengan kamu, kadang-kadang lebih memilih teman daripada menerima telepon atau sms dari kamu, dan meminta kamu menelepon kembali nanti malam.
  15. Anda sering bertengkar dengannya dengan alasan tidak jelas.
  16. Lebih senang tertawa dengan teman-temannya di banding sama kamu
  17. Mengalihkan pembicaraan jika d tanya tentang rasa sayangnya
  18. Jarang mau di ajak jalan lagi
  19. Tidak perduli dengan keadaan kita , jika kita sedang sakit hanya mengetahuinya saja dan masa bodoh
  20. Terkadang suka keceplosan membanggakan wanita lain tanpa ia sadari itu sangat menyakitkan hati kita .
  21. Tak bisa lagi menghargai perasaan kita
  22. Malas untuk berbagi cerita dengan Anda. Dahulu apapun selalu dia ceritakan kepada Anda namun sekarang berbeda, saat di tanya dia berkata malas atau menghindar dengan seribu satu alasan
  23. Malas untuk melihat Anda. Ini pertanda kalau dia sedang suka dengan orang lain loh, hati-hati. Tapi mungkin juga ini pertanda kalau penampilan Anda sudah tidak menarik lagi seperti dulu, so buat kami segeralah berubah. dan tampilkan pesona inner beauty yang Anda miliki.
  24. Tidak perhatian lagi seperti dulu. ini selalu menjadi persoalan yang lumrah terjadi, banyak wanita yang mengeluh pada pacarnya kalau kini tidak perhatian lagi seperti dulu (saat lagi pdkt). Sebenarnya itu hal yang wajar jadi jangan di ambil pusing. Yang harus Anda perhatikan adalah, dia kini menelantarkan Anda, dan tidak memperhatikan Anda lagi.
  25. Lebih Super Egois dengan dirinya sendiri. Laki-laki atau wanita punya rasa egois wajar, terlebih laki-laki. tapi jika dia memiliki egois tingkat tinggi itu tidak wajar dan harus segera di sembuhkan atau di ingatkan secara pelan-pelan.
  26. Ia mendadak super sibuk
    Belakangan ini, ia mendadak super sibuk. Dan kesibukannya membuat komunikasi Anda dengannya jadi kurang lancar. Bahkan, terkadang ia sama sekali tak memberikan kabar pada Anda.Ladies, sesibuk apapun, pria akan menyempatkan untuk sekedar mengirimkan SMS atau BBM kepada Anda. Saat seseorang sadar akan pentingnya komunikasi dalam hubungannya, maka ia akan berusaha untuk tetap dekat dengan pasangan, bagaimanapun caranya. Namun, bila ia tak lagi memperhatikan komunikasinya dengan Anda, maka pertanda pertama cintanya pudar telah terlihat.
  27. Ia melupakan hal kecil nan penting...
    Sekedar mengatakan 'I miss you...' pun ia tak pernah. Rasanya seperti berat hal tersebut terucap dari bibirnya. Tentu saja, memang perasaan itu sudah tak ada. Jadi, akan terasa berat baginya untuk mengatakannya pada Anda.
  28. Ia tak khawatir saat Anda jauh darinya
    Saat ditanya sahabat ke mana si dia, Anda bilang ia sedang pergi dengan temannya, dan begitupun Anda. Akhir-akhir ini pun ia tak pernah protes bila Anda sibuk dengan kegiatan bersama teman-teman.
    Sebuah scene dalam film LETTERS TO JULIET mungkin ada benarnya, ketika Sophie bercerita kepada Claire tentang hubungannya dengan Victor, di mana mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing dan tak keberatan berpisah satu sama lain. Claire kemudian berkata, bahwa seharusnya saat dua orang jatuh cinta, maka mereka selalu ingin dekat dan tak ingin jauh. Di sanalah kemudian Sophie sadar, bahwa ada yang salah dengan hubungannya.
29.  Ia tak lagi meminta pendapat Anda
Dan mendadak semuanya adalah tentang dia. Pendapat Anda tak lagi penting dan dibutuhkan. Ia tak lagi ingin tahu apa yang Anda inginkan. Baginya, dirinya saja yang memutuskan sudah cukup, karena ia tak ingin lagi ribet mempertimbangkan untuk diri Anda dan dia.
Dear, tumpahkan air mata yang tersimpan di dalam hati selama sekian waktu ini. Namun kemudian jangan biarkan kesedihan berlarut-larut menguasai hubungan Anda. Ajak si dia berbincang tentang komitmen Anda, dan bila memang sudah tak ada cinta lagi, siapkan diri untuk move on. Yes, darling, you deserve to be happy, with someone who loves you :)

Minggu, 25 Maret 2012

love :))

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:

1) Iman yang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.

Senin, 12 Maret 2012

Indahnya kesabaran

Kesenangan, kebahagiaan, kegembiraan, kesedihan, kekecewaan dan kedukacitaan adalah sesuatu yang biasa dialami manusia. Apabila memperolehi sesuatu yang menggembirakan daripada keenakan duniawi maka manusia akan berasa senang dan gembira. Sebaliknya ketika tidak mendapatkan apa yang diingini maka manusia merasa sedih dan kecewa bahkan kadang-kala sehingga ke tahap berputus asa.

Akan tetapi, sebenarnya bagi seorang mukmin, semua perkara yang berlaku adalah baik. Hal ini diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya adalah baik dan tidaklah hal ini dimiliki oleh seorangpun kecuali oleh orang mukmin. Jika dia diberi kenikmatan/kesenangan, dia bersyukur maka jadilah ini sebagai kebaikan baginya. Sebaliknya jika dia ditimpa musibah (sesuatu yang tidak menyenangkan), dia bersabar, maka ini juga menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim no.2999 dari Shuhaib radhiyallahu ‘anhu)
Kriteria Menjadi Orang Yang Mulia
Sesungguhnya kesenangan duniawi seperti harta dan status sosial bukanlah ukuran bagi kemuliaan seseorang. Ini kerana Allah Ta’ala memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan orang yang tidak dicintai-Nya. Akan tetapi Allah akan memberikan agama ini hanya kepada orang yang dicintai-Nya. Sehingga ukuran akan kemuliaan seseorang adalah darjat ketakwaannya. Semakin bertakwa dia, maka dia semakin mulia di sisi Allah.
Allah s.w.t. berfirman:

“Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu Dengan Yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang Yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan Yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha mendalam pengetahuannya (akan keadaan dan amalan kamu).” (al-Hujurat: 13)
Jangan Sedih Ketika Tidak Dapat Dunia
Wahai saudaraku, ingatlah bahawa seluruh manusia telah Allah tentukan rezekinya, jodohnya, ajalnya, amalannya, kebahagiaan atau pun kesengsaraan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya salah seorang daripada kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu yang sama lalu menjadi segumpal daging dalam waktu yang sama pula. Kemudian diutus seorang malaikat kepadanya lalu ditiupkan ruh kepadanya dan diperintahkan dengan empat kalimat / perkara: ditentukan rezekinya, ajalnya, amalannya, sengsara atau bahagianya.” (HR. Al-Bukhari no.3208 dan Muslim no.2643 dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
Tidaklah sesuatu menimpa pada kita kecuali telah Allah taqdirkan. Allah Ta’ala berfirman:
“Tidak ada sesuatu kesusahan (atau bala bencana) yang ditimpakan di bumi, dan tidak juga yang menimpa diri kamu, melainkan telah sedia ada di Dalam Kitab (pengetahuan kami) sebelum Kami menjadikannya; Sesungguhnya mengadakan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kamu diberitahu tentang itu) supaya kamu tidak bersedih hati akan apa yang telah luput daripada kamu, dan tidak pula bergembira (secara sombong dan bangga) dengan apa yang diberikan kepada kamu. dan (ingatlah), Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi membanggakan diri. Orang-orang yang bakhil dan menyuruh manusia supaya berlaku bakhil, (akan mendapat balasan yang menghina); dan sesiapa yang berpaling (dari mematuhi hukum Allah maka padahnya tertimpa atas dirinya sendiri), kerana Sesungguhnya Allah, Dia lah Yang Maha Kaya, lagi Maha Terpuji.” (al-Hadid: 22-24)
Jika kita merasa betapa sulitnya mencari dalam menjalani hidup ini, maka ingatlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tiada suatu amalan pun yang mendekatkan ke syurga kecuali Aku telah perintahkan kalian dengannya dan tiada suatu amalan pun yang mendekatkan ke neraka kecuali Aku telah larang kalian darinya. Tidak akan lambat seorang pun dari kalian dari rezekinya. Sesungguhnya Jibril telah menyampaikan pada hatiku bahwa salah seorang dari kalian tidak akan keluar dari dunia (meninggal dunia) sampai disempurnakan rezekinya. Maka bertakwalah kepada Allah wahai manusia dan perelokkanlah dalam mencari rezeki. Maka apabila salah seorang di antara kalian merasa bahwa rezekinya lambat maka janganlah mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah kerana sesungguhnya kurniaan Allah tidak akan didapat dengan melakukan maksiat.” (Shahih, HR. Al-Hakim no.2136 dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
Maka berusahalah beribadah dengan yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan jangan membuat perkara baru dalam agama (baca:bid’ah).
Dan berusahalah mencari rezeki dengan cara yang halal serta hindarilah sejauh-jauhnya hal-hal yang diharamkan.
Hendaklah Menjadi Orang Yang Memberi Pertolongan
Hendaklah bagi orang yang mempunyai kelebihan harta ataupun yang mempunyai kedudukan agar membantu saudaranya yang kurang mampu dan yang mengalami kesulitan. Allah berfirman:
“….Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al-Maa`idah: 2)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan hilangkan darinya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan orang yang mengalami kesulitan maka Allah akan mudahkan baginya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut mahu menolong saudaranya.” (HR. Muslim no.2699 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Berdo’alah Ketika Bersedih
Jika kita merasa sedih kerana sesuatu menimpa kita seperti kehilangan harta, kesulitan mencari pekerjaan, kematian salah seorang keluarga kita, tidak mendapatkan sesuatu yang kita idam-idamkan, jodoh tidak kunjung datang ataupun yang lainnya, maka ucapkanlah do’a berikut yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidaklah seseorang ditimpa suatu kegundahan maupun kesedihan lalu dia berdo’a: “Ya Allah, sesungguhnya saya adalah hamba-Mu, putera hamba lelaki-lelaki dan perempuan-perempuan Mu, , ubun-ubunku ada di Tangan-Mu, telah berlalu padaku hukum-Mu, adil pada ketentuan-Mu. Aku meminta kepada-Mu dengan seluruh Nama yang Engkau miliki, yang Engkau menamakannya untuk Diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu. Jadikanlah Al-Qur`an sebagai musim bunga (penyejuk) hatiku dan cahaya dadaku, pengusir kesedihanku serta penghilang kegundahanku.” melainkan akan Allah hilangkan kegundahan dan kesedihannya dan akan diganti dengan diberikan jalan keluar dan kegembiraan.” Tiba-tiba ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tidakkah kami ajarkan do’a ini (kepada orang lain)? Maka Rasulullah menjawab: “Bahkan selayaknya bagi siapa saja yang mendengarnya agar mengajarkannya (kepada yang lain).” (HR. Ahmad no.3712 dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy, Sheikh Syuâ’aib al-Arnaouth menyatakan Isnadnya Dhaif)
Juga do’a berikut ini:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana, sedih, lemah, malas, kikir, penakut, belenggu hutang dan dari tekanan/penindasan orang lain.” (HR. Al-Bukhariy 7/158 dari Anas radhiyallahu ‘anhu)
Ilmu adalah Pengganti Segala Kelazatan
Di antara hal yang mampu menghiburkan seseorang ketika mengalami kesepian atau ketika sedang dilanda kesedihan adalah menuntut ilmu dan sentiasa bersama ilmu.
Berkata Al-Imam Al-Mawardiy: “Ilmu adalah pengganti dari segala kelazatan dan mencukupi dari segala kesenangan. Barangsiapa yang menyendiri dengan ilmu maka kesendiriannya itu tidak menjadikan dia sepi. Dan barangsiapa yang menghibur diri dengan kitab-kitab maka dia akan mendapat kesenangan. Maka tidak ada teman berbual sebaik ilmu dan tidak ada sifat yang akan menolong pemiliknya seperti sifat al-hilm (sabar dan tidak terburu-buru).” (Adabud Dunya wad Diin hal.92, dari Aadaabu Thaalibil ‘Ilmi hal.71)
Duhai kiranya kita dapat mengambil manfaat dari ilmu yang kita miliki sehingga kita tidak akan merasa kesepian walaupun kita sendirian di malam yang sunyi tetapi ilmu itulah yang setia menemani.
Contoh Orang-orang yang Sabar
Cubaan yang menimpa kita kadang-kadang menjadikan kita bersedih tetapi hendaklah kesedihan itu dihadapi dengan kesabaran dan menyerahkan semua permasalahan kepada Allah, supaya Dia menghilangkan kesedihan tersebut dan menggantikannya dengan kegembiraan.
Allah berfirman mengisahkan tentang Nabi Ya’qub:
“Dan Ya`qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). Mereka berkata: “Demi Allah, sentiasa kamu mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa.” Ya`qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tiada mengetahuinya.” (Yuusuf: 84-86)
Allah juga berfirman mengisahkan tentang Maryam:
“Maka Maryam hamillah mengandungnya, lalu menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit untuk melahirkan anak memaksa dia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak bererti, lagi dilupakan.” Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, nescaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (Maryam:22-25)
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai orang-orang yang sabar dan istiqamah dalam menjalankan syari’at-Nya, amin. Wallaahu A’lam.
(Dipetik dari Bulletin Al Wala’ wa Bara’, Edisi ke-4 Tahun ke-3 / 17 Desember 2004 M / 05 Dzul Qo’dah 1425 H . Judul asli Janganlah Bersedih Wahai Saudaraku. Diterbitkan Yayasan Forum Dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah Bandung. Url sumber : http://salafy.iwebland.com/fdawj/awwb/read.php?edisi=4&th=3)

Kamis, 20 Oktober 2011

Sikap muslim dalam mengahadapi musibah

Saudaraku! Ucapkanlah:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kamipun kepada-Nya akan kembali. Ya Allah karuniakanlah kami pahala atas ketabahan kami menerima musibah ini dan gantikanlah kami dengan yang lebih baik dibanding apa yang telah sirna karena musibah tersebut.”
Jangan berkecil hati! Tetaplah berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, dan tabahkanlah hatimu. Percayalah, bila anda tabah menerima musibah ini, tanpa keluh kesah, dan tetap berbaik sangka kepada suratan takdir ilahi ini, niscaya Allah memberikan jalan keluar terbaik bagi kita dan negeri kita. Bukan hanya jalan keluar yang terbaik, bahkan musibah ini berubah menjadi nikmat.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ   {155} الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ {156} أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ . البقرة 155-157
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan pujian dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Qs. Al Baqarah: 155-157)
Saudaraku! Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengisahkan: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa ditimpa musibah, selanjutnya ia berkata:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
“Niscaya Allah melimpahkan pahala kepadanya dalam musibah yang menimpanya itu dan menggantikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah sirna darinya.” Dan tatkala suamiku Abu Salamah meninggal dunia, akupun mengucapkan ucapan itu, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ternyata Allah menggantikanku dengan yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Riwayat Al Bukhari)
Benar, setelah masa ‘iddah Ummu Salamah berlalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus utusan untuk melamar Ummu Salamah untuk dijadikan sebagai istri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allahu Akbar! Benar-benar pengganti yang lebih baik, dan bahkan tiada yang lebih baik darinya. Betapa tidak, mendapat kehormatan menjadi pendamping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya di dunia, menjadi belahan jiwanya di dunia. Dan sudah barang tentu menjadi pendamping beliau di surga, di sisi Allah Ta’ala. Benar-benar beliau Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mendapat karunia kebahagian di dunia dan akhirat.
Apa yang dialami oleh Ummu Salamah ini hanyalah contoh nyata dari apa yang dijanjikan Allah Ta’ala kepada orang-orang yang bersabar.
Dan bila saudara bertanya: Bila demikian adanya, maka apa yang mungkin kita peroleh sebagai ganti dari apa yang menimpa kita seklarang ini; rumah rusak, harta benda hancur berantakan, kerabat luka-luka dan mungkin meninggal dunia?
Jangan kawatir saudaraku! Ganti yang lebih besar telah Allah siapkan untuk anda, bila anda benar-benar bersabar menjalani musibah ini. Anda ingin tahu apa balasan yang telah menanti anda? Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أُمَّتِى هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِى الآخِرَةِ عَذَابُهَا فِى الدُّنْيَا الْفِتَنُ وَالزَّلاَزِلُ وَالْقَتْلُ. رواه أحمد وأبو داود وصححه الحاكم ووافقه الألباني
“Ummatku ini adalah ummat yang dirahmati, mereka semua tidak akan disiksa secara menyeluruh di akhirat, siksa mereka hanyalah terjadi di dunia, berupa berbagai kekacauan, gempa bumi dan pertumpahan darah yang menimpa mereka.” (Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan dinyatakan sebagaihadits shahih oleh Al Hakim dan disetujui oleh Al Albani)
Saudaraku! Berbagai musibah yang silih berganti menimpa negeri kita, adalah sebagai tebusan atas berbagai kemaksiatan yang akhir-akhir ini merajalela di negeri kita. Pornografi, pornoaksi, riba, narkoba, tidak membayar zakat, dan memakan harta haram.
Mungkin anda akan berkata: Mengapa anda kok begitu pesimis dan berburuk sangka terhadap masyarakat dan negara anda sendiri?
Saudaraku! Ketahuilah bahwa saya tidak sedang berburuk sangka dan pesimis terhadap negeri dan masyarakat saya sendiri. Coba saudaraku sekalian membandingkan keadaan negeri kita sekitar 20 tahun silam dengan negeri kita sekarang. Jauh berbeda bukan?
Walaupun hati ini pilu, seakan hancur tersayat-sayat mengikuti berita musibah yang demikian bertubi-tubi dan silih berganti. Akan saya masih dapat menyaksikan sinar harapan yang tetap bercahaya bersama terbitnya mentari di setiap pagi hari.
Betapa tidak, walau kemaksiatan dan kemungkaran telah begitu meraja lela, akan tetapi Allah Ta’ala masih sudi menerima tebusan dari kita yang terwujud dalam bencana alam.
Andai Allah Ta’ala talah menutup pintu harapan dari negeri kita, niscaya Allah akan menunda semua musibah ini hingga di akhirat, dan hanya siksa nerakalah yang menanti kita. Mungkinkah anda mengharapkan kemungkinan ini yang menimpa negeri dan masyarakat anda?
Inilah sebagian dari hikmah yang dapat kita petik dari sikap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang senantiasa memuji Allah, walaupun ditimpa kesusahan.
Sahabat ‘Aisyah radhiallahu ‘anha mengisahkan: Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bila mendapatkan hal yang beliau sukai, beliau mengucapkan:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
“Segala puji hanya milik Allah Yang atas karunia-Nya segala kebaikan dapat terwujud.”
Dan bila mendapatkan hal yang tidak beliau sukai, beliau berkata:
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
“Segala puji hanya milik Allah atas segala keadaan yang menimpa.” (Riwayat Ibnu Majah, Al Hakim dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani)
Semoga bencana yang bertubi-tubi dan musibah yang silih berganti ini telah mengobarkan semangat dalam jiwa saudara sekalian untuk berjuang merintis perubahan. Hanya dengan perjuangan saudara-saudara sekalianlah negeri kita akan kembali makmur dan diselimuti oleh kemakmuran, kerahmatan dan kedamaian.
ذَلِكَ بِأَنَّ اللّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَأَنَّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ. الأنفال 53
“Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al Anfaal: 53)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ لاَ يُغَيِّرُونَهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابِهِ. رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني
“Sesungguhnya masyarakat bila mengetahui suatu kemungkaran lalu mereka tidak merubahnya, maka tidak lama lagi Allah akan menimpakan hukuman kepada mereka semua.” (Riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani)
Saudaraku! Kunci perubahan negeri anda ada di tangan anda, bagaimana dan kapankah anda menggunakan kunci itu, sehingga negeri anda menjadi negeri yang penuh dengan kerahmatan dan kedamaiaan?
Kapan lagi bila bukan sejak sekarang? Tegakkanlah nahi mungkar dan sebarkanlah yang ma’ruf, niscaya bencana dan musibah yang selama ini setiap menemani negeri kita akan menyingkir.

Penulis:  Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA   hafidzohullah
www.radiorodja.com
semoga bermanfaat

Selasa, 18 Oktober 2011

Film Depicts How Paris Mosque Sheltered Jews During WWII

A newly released film in France depicts for the first time how the Paris Mosque saved Jews and Muslim resistance fighters during World War II.

Troves of books, movies and articles have been released over the years in France describing almost every facet of World War II and the Nazi occupation here. But one historical nugget has been largely overlooked - the role played by Muslims during that dark period of French history.

A new movie aims to right the record. Released two weeks ago in cinemas across the country, "Les Homme Libres" - "Free Men" in English - describes how the former rector of the Paris Mosque, Si Kaddour Ben Gabrit, offered shelter and Muslim identity to Jews and resistance fighters. Just how many Jews is a matter of dispute. Some say very few. What is certain, is that gesture saved them from deportation and death.

The current rector of the Paris Mosque, Dalil Boubakeur, is no stranger to this story.

Boubakeur says he has tried for years to focus public attention to Ben Gabrit's acts through public conferences and the media. But he says he has had a hard time digging into the past. Many first-hand witnesses have died. Documents remain buried in government offices.

There have been a handful of accounts of the role played by the Paris mosque and Muslims in wartime France. But this is the first time it has been depicted in a movie.

Benjamin Stora, a North Africa expert who was a consultant for the film, say it is a first in other ways.

"Through the movie, French have learned that nearly 100,000 North Africans lived in France in the 1930s and '40s," Stora says. "Most were from Algeria. Some collaborated with the Nazis, but others joined the French resistance. Many French are only aware of the massive immigration of North African workers here after the war."

Stora says one reason that French know so little about the Muslim community of that era is that many later became resistance fighters during Algeria's war of liberation from France. Their World War II past was buried.

"Sephardic, or North African Jews, also lived in Paris during Nazi occupation. Like their Muslim counterparts, they spoke Arabic," said Stora. "The two communities shared the same food and love of Andalusian music."

Today, the relationship between French Jews and Muslims has deteriorated - reflecting the Israeli-Palestinian conflict. Paris Mosque rector Boubakeur is among a number of religious leaders trying to improve ties between the two communities.

Boubakeur believes the movie might improve relations between Muslims and Jews here - changing the way each looks at the other. And for French citizens in general, it highlights a time when Muslims here reached out a hand to help those in great danger.

Kamis, 11 November 2010

.sakit.a berharapp.

saat hdupp qu tpkuu pada sbuahh harapann
kdangg qu ingn matii sajja
puing" cnnta iang tumbuh b'gejolaqq
membawaku terjatuhh k'dalam kenistaan

muludqu membungkam

saat qu temukan sosok iang ku cintaii
perasaan tag bdaya mulaii membara ...
kdangg qu ingin berlabuh dan tag ingin berdirii lagii..

saat warna/warni.a hdupp mulaii menata dirii

kdangg ku ingin matii sajja
biiarr qu dapatt lihatt dirii mu darii syurgga
dan qu lihatt maniss.a senyummu
bersama sayap" bidadarii iang membawa qu terbang ...

aq mulaii memahatt patung" asmara

menuliskan ketenangan jiwa
walau masih add di jurangg penghianatan
namuuuuunnnnnnnn ........................
aq akan menyayangimu
walau cnnta nii bertepukk sebelahh tngn .......!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!